KACANG MENTAH [Korelasi Uniknya Cinta dengan Pertemuan yang Latah]
Buat yang
gatau arti kata “Latah”, here it is guys.
Artinya agak menyeleweng dari judul tapi ya gitulah maksudnya :D
latah [la·tah]
Kata Adjektiva (kata sifat)
1)
menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain;
2)
berlaku seperti orang gila (msl karena kematian orang yang dikasihi);
Manusia adalah definisi keunikan.
Unik untuk dicari tahu. Unik untuk dikenal lebih jauh. Saya manusia, kita
manusia. Tidak mungkin dunia perhewanan, lingkup alam gaib sedang membaca artikel ini untuk mencari
tahu, “Apa itu manusia?”. Manusia merupakan mahkluk kompleks yang mudah membaur
satu sama lain. Singkat cerita, mudahnya pembauran antar manusia dilalui oleh 5
fase. yaitu Temu, Tanya, Kenal, Canda,
Sayang. (Etapi tunggu, ini tidak berlaku bagi sesama jenis).
Pembauran
antar manusia inilah yang sering kali dihubungkan dengan namanya cinta. Uniknya,
di dunia ini manusia bisa merasakan cinta. Tidak hanya manusia. Hewan, tumbuhan
hingga tanah pun bisa menikmati cinta. Kok tanah? Iya jika kita tidak menginjak
nginjak tanah di taman yang ada slogan,”Jangan injak aku, cintailah aku”. Oke
gak penting.
Balik
ke titik awal. “Unik”. Unik adalah berbeda dari yang lain. Manusia memiliki
sifat, bentuk, paras, suara, dan apapun yang ada di satu manusia dan manusia
lain itu berbeda. Beberapa kesamaan pun masih bisa ditolerir, tetapi manusia
sejatinya tetaplah unik dengan cerita hidup masing-masing yang tergolong rumit.
Apalagi jika sudah mengenal cinta dengan lawan jenis.
Awal
pertama jatuh cinta dengan teman TK/SD. Memandangi bahkan dengan beraninya
memetik bunga tanpa rasa malu dan bilang, “Amirah, aku suka kamu”. There’s no
broken heart here babies :(. Jaman percintaan monyet yang selalu indah padahal
cringe abis. Jaman SMP dimana masa percintaan lebih meningkat ke-eleganannya.
Jaman pertama kali merasakan malu-malu kucing dan patah hati karena dia lebih
memilih membuatkan surat untuk orang lain dan menjadikan dirimu berfikiran
bahwa dirimu cupu. Nope, manusia itu unik. Semuanya memiliki perbedaan dengan
porsi setara namun berbeda konteksnya. Lanjut ke jaman menuju masa klimaks,
SMA. Patah hati yang terlalu sering bagi banyak manusia. Masa dimana melahirkan
generasi sadboi sadgirl ambyar. Rating mendengarkan spotify lagu ambyar, Lo-Fi,
indie, dan sejenisnya menjadi meningkat drastis. Tetapi saat akhir menjelang
perang kelulusan, diri menyadari bahwa patah hati menguras tenaga dan lebih
memutuskan putus lepas hempas demi universitas dan impian.
“Sayang
kita sampai sini saja ya?”.
“Lah, kenapa Sayang?”.
“Kamu nanyeeakk? Aku
mau fokus ujian dulu”.
Setelah
ujian telah terlewati, lirik orang lain. Oke, itu sudah biasa. Memasuki LDR moment. Kuliah. Mungkin bagi sebagian
orang yang menjalani masa LDR nya selama kuliah adalah hal diluar kendali.
Karena manusia mudah berbaur melalui 5 fase yang sudah saya sebut tadi. Rasa
nyaman, rasa sayang selalu hadir bahkan tidak pernah diundang dan tidak pernah
diharapkan untuk tumbuh di hati. Di sinilah kesetiaan diuji. Sedangkan
mahasiswa mahasiswi buciner, tidak mungkin jika pacar selama kuliah bukanlah
orang 24 jam yang rela menemani mencari makan, melepas rindu di malam weekend atau sekedar menemani print tugas.
Hubungan
antar dua manusia ini selalu tidak lepas dari perbedaan. Cintalah yang
menyatukan perbedaan. Mungkin kita pernah bertemu dengan pasangan perhatian
macam pegawai toko yang nguntit kemanapun kita melihat lihat barang dan
bertanya,
“Mau
nyari apa Yang?”
“Mau
kemana? Mau makan apa sekarang? Mau es krimnya Pak Yanto?”
Mungkin
di sisi lain kita pernah bertemu dengan tipikal orang cuek kaku dan hanya
bergerak tangan kaki dan kepala. (Untuk kaum Adam hanya bermain game, untuk
kaum Hawa hanya berkutik pada…...tidak
tahu, ini sesuatu hal yang dinamis). Mungkin kita pernah mengenal dengan
orang yang bodoamat terhadap semua hal disekitar. Dan yang paling bikin kzl adalah tipikal pasangan tidak tahu
jika pasangannya ngambek. Tapi pertemuan itulah yang membuat kita belajar bahwa
unique makes a sense. Kita bertemu
banyak orang, berinteraksi dengan orang yang bisa saja berbeda setiap harinya.
Atau generasi nolep tapi berinteraksi
dengan orang luar melalui game. Itu
semua bisa saja terjadi. Karakter berbeda setiap manusia inilah yang bisa
menjadikan manusia merasa tertantang untuk mengenal cinta. Seseorang,
seberapapun orang yang hadir di hati kita, bisa saja meninggalkan dan cuma
sekedar mampir untuk ngopi bercanda gurau lalu pulang karena fajar sudah
berganti nuansa.
Komentar
Posting Komentar